Judul Blog

10 Haiwan Yang Dijamin Masuk Syurga



1. Unta Nabi Saleh
Mereka menambah lagi, “Cuba kamu keluarkan seekor unta dari batu besar itu,” kata mereka sambil menunjuk ke arah sebuah batu besar sambil tersenyum sinis. Mereka juga telah menerangkan sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak mampu memenuhi permintaan mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
“Baiklah, sekiranya aku dapat memenuhi permintaan kamu itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah dan menerima ajaranku? Adakah kamu akan mengaku bahawa aku adalah utusan Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah satu persetujuan dimeterai, maka Nabi Saleh telah menunaikan solat. Baginda memohon kepada Allah agar mengkabulkan permintaannya seperti yang dituntut oleh kaum Tsamud. Baginda juga berdoa semoga kaum itu akan kembali ke jalan yang benar selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan sekelip mata sahaja Allah telah mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar tadi telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah seekor unta betina yang besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum Tsamud yang melihat kejadian itu. Sebahagian daripada mereka mula mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah seorang daripada mereka ialah seorang pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda bin Amru. Akan tetapi, sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka tetap degil dan sombong.
2. Anak Sapi Nabi Ibrahim
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaama”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.”
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka.
Ibrahim lalu berkata: “Silakan anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), kerana itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka.
Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat: 24-30)
3. Kambing Gibas Nabi Ismail
Nabi Ibrahim yang dikatakan memiliki kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat kepatuhan Ibrahim, maka Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menggantikan posisi Ismail dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja, ternyata yang putus kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan Ismailpun diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah menjadi syari’at ummat Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wassalam untuk melaksanakan ibadah qurban.
4. Sapi Nabi Musa
Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kepada kaumnya ia ditertawakan dan diejek kerana akal mereka tidak dapat menerima bahawa hal yang sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bahawa Allah telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kapada Musa yang kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar untuk diterima oleh akal manusia berbanding mukjizat yang mereka hadapi dalam peristiwa pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kapada Musa secara mengejek: “Apakah dgn cara yang engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan orang? Akan tetapi kalau memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kapada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yang harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi yg harus kami sembelih?”
Musa menjawab: “Menurut petunjuk Allah, yang harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai untuk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya.”
Kemudian dikirimkanlah orang ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yang dimaksudkan itu yang akhirnya diketemukannya pada seoanrg anak yatim piatu yang memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir miskin yang soleh, ahli ibadah yang tekun yang pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kepada Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yang tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yang soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dengan harga yang berlipat ganda kerana memenuhi syarat dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa untuk disembelih.
Setelah disembelih sapi yang dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yang seketika bangunlah ia hidup kembali dengan izin Allah, menceritakan kepada Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yang kesekian kalinya diperlihatkan kepada Bani Israil yang keras kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yang masih melekat pada dada dan hati mereka.
5. Ikan Yang Memakan Nabi Yunus
Kemudian Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir tenggelam, dimana mereka harus mengambil salah satu keputusan antara mereka tetap berada di kapal semuanya dengan risiko mengalami kebinasaan; atau membuang sebagian dari mereka agar kapal itu menjadi ringan dan menyelamatkan sisanya.
Akhirnya mereka memilih jalan yang terakhir setelah menemui kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka melakukan pengundian dan sejumlah penumpang terkena undian tersebut termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “. kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Kemudian mereka pun melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar menelannya, akan tetapi tidak sampai mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan, maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan tersebut bagaikan anak burung yang baru keluar dari telur (baru menetas) kerana keadaannya yang lemah. Kemudian Allah Ta’ala mengasihinya dan menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu baginya, dimana pohon itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan menyeru mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi seruannya sebanyak seratus ribu orang atau lebih, dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan kepada mereka kenikmatan hidup sehingga batas waktu tertentu.
6. Khimar Nabi Uzair
Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa yang dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib.
Malaikat yang diutus oleh Allah s.w.t membangunkannya dan bertanya: “Berapa lama kamu tinggal di sini?”
Malaikat bertanya kepadanya: “Berapa jam engkau tidur?”
Uzair menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.”
Malaikat yang mulia itu berkata kepadanya: “Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. ” Engkau tidur selama seratus tahun. Allah s.w.t mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawapan dari pertanyaanmu ketika engkau merasa hairan dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati.”
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta).
Malaikat berkata sambil menunjuk makanan Uzair: “Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah.”
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula di mana minuman anggur itu masih layak untuk diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan perasan anggur.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana mungkin seratus tahun terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa yang dikatakannya. Kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil berkata: “Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang- belulang).”
Uzair pun melihat ke keldainya tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang keldainya. Malaikat berkata kepadanya: “Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah s.w.t membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu.”
Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang keldai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan agar roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun bangkit dan berdiri. Ia mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana mukjizat Allah s.w.t yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata: “Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. “
Uzair bangkit dan menunggangi keldainya menuju desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan kembali kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.
7. Semut Nabi Sulaiman
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu. Katanya, “Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.” (An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Kerana itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.”.
8. Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman
Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat burung hud-hud. Kerana ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman.
Burung hud-hud menjelaskan perihal keterlambatannya kerana mencari berita tentang adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh Ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut menggambarkan burung hud-hud (sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan berpikir sehingga pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah) tidak semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran agama. Burung hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita dan kabar suatu kaum kerana ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam kepada mereka.
Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
9. Unta Nabi Muhammad Saw
Ketika itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut berbicara, “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku.”
Mendengar pengaduan sang unta, Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut kepada beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan kerana tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi inilah yang telah memberikan pengakuan palsu kerana mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi.”
10. Anjing Ashabul Kahfi
Anjing tersebut berwarna kuning, di syurga bentuknya berubah menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir, ada yang mengatakan bernama Tawarum dan ada yang mengatakan bernama Huban.
“(Sebahagian dari) mereka akan berkata: “Bilangan Ashabul Kahfi itu tiga orang, yang keempatnya ialah anjing mereka”; dan setengahnya pula berkata bilangan mereka lima orang, yang keenamnya ialah anjing mereka”, secara meraba-raba dalam gelap akan sesuatu yang tidak diketahui; dan setengahnya yang lain berkata: “Bilangan mereka tujuh orang dan kelapannya ialah anjing mereka”.
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan sedikit”. Oleh itu janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai mereka melainkan dengan bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di dalam al-Quran), dan janganlah engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka kepada seseorang pun dari golongan (yang membincangkannya)”
[Read More...]


Mengapa Doktor Bedah Memakai Baju Hijau?






Selalu dalam bilik bedah kita selalu tengok doktor memakai baju hijau semasa bertugas. Kenapa?

Pada mulanya doktor dikatakan memakai warna putih kerana ia warna yang melambangkan kebersihan. Bagaimanapun, seorang doktor yang berpengaruh telah menggantikan warna putih dengan warna hijau kerana menurutnya warna hijau lebih sejuk.

Walaupun sukar dipastikan mengapa warna hijau paling sesuai bagi doktor untuk melihat lebih baik di ruang pembedahan, secara umumnya kerana hijau adalah warna berlawanan dengan warna merah.

Warna hijau dapat menyegarkan mata ahli bedah semasa melihat benda-benda berwarna merah, termasuk organ-organ tubuh yang berlumuran darah ketika pembedahan.

Melihat warna merah secara terus menerus menyebabkan signal warna merah di otak mengurangkan sensiviti terhadap variasi warna merah.

Alasan lainnya adalah, terus-menerus fokus pada warna merah akan menyebabkan pakar bedah kurang memberikan tumpuan dan mengganggu penglihatan doktor.

Jika warna baju-baju pakar bedah berwarna hijau, ilusi ini akan memudar dan tidak akan mengganggu penglihatan doktor.
[Read More...]


Sebab Tidak Boleh Minum Berdiri



Hiasan
TERNYATA secara perubatan, dlm tubuh kita terdapat penapis sfringer. Saringan tersebut dapat terbuka ketika kita duduk, dan tertutup ketika kita berdiri. Air yg kita minum belum 100% steril untuk di olah oleh badan. Bila kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring oleh sfringer kerana tertutup. Air yg tidak tersaring oleh sfringer terus masuk ke kantung kencing, boleh mnyebabkan penyakit kristal ginjal.
Subhanallah, tiap perintah dan larangan Rasul pasti bermanfaat bgi umatnya!
Terapi air putih : JANGAN LUPA BANYAKKAN MINUM AIIR MASAK..
1. Minum 2 gelas air setelah bangun tidur dpat membersihkan organ-organ internal.
2. Minum segelas air 30 minit sebelum makan dapat membantu fungsi seluruh pencernaan + ginjal
3. Minum segelas air sebelum mandi dapat menurunkan tekanan darah
4. Minum segelas air sebelum tidur dapat mencegah stroke + serangan jantung.
[Read More...]


Subhanallah, 7 keajaiban Islam



Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramid di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, kerana di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin sobat-sobat bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?
Haiwan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul haiwan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida ‘Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Haiwan ini akan keluar di akhir zaman ketika rosaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka haiwan bumi. Konon khabarnya, dari Makkah, atau yang lain sebagaimana akan datang perinciannya. Haiwan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu “. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/49]
Haiwan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kamu akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, haiwan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbit matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia “. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Daud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, mengapa sampai pokok ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata,
“Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:” Adalah dahulu Rasulullah-Shollallahu’ alaihi wasallam-berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah – shollallahu ‘alaihi wasallam-turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut “. [HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Dulu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang kurma itu pun merintih. Maka Nabi-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang kurma itu (untuk menenangkannya) “. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

Batu mengucap salam
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)] .
Pengaduan Seekor unta
Manusia adalah makhluk yang mempunyai perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan haiwan pun memilikinya. Oleh kerana itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada haiwan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu-berkata, “Pada suatu hari Rasulullah-Shallallahu’ alaihi wasallam-pernah supaya aku membonceng dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk ke dalam kebun laki-laki Ansar. Tiba tiba ada seekor unta. Tatkala Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-melihatnya, maka unta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke pundaknya dan tulang telinganya, maka tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik unta ini, unta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “unta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-bersabda:
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, kerana ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahawa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Daud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya'la dalam Al-Musnad (3 / 8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala'il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup boleh berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadis berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun memakan sebahagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda, “Angkatlah tangan kalian, kerana kambing panggang ini mengkhabarkan kepadaku bahawa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro ‘bin Ma’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-menghantar (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu “. Kemudian Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau, “Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus “. [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahui adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita fikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Kerana Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda:
“Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang di antara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah-berkata, “Dalam hadis ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadis ini (menunjukkan) bahawa benda-benda itu berbicara secara hakikat “. [Lihat Fathul Bari (6/610)]
Semut Memberi Arahan
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang haiwan-haiwan yang berbicara dengan haiwan yang lain. Semua itu hanyalah cerita rekaan belaka dan omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya haiwan yang berbicara kepada haiwan yang lain, bahkan memberi arahan, seperti seorang komander pasukan yang memberikan perintah. Haiwan yang memberi arahan tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata:” Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata “. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa kerana (mendengar) kata-kata semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh “. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh kerana itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kukuh di hati kaum muslimin
[Read More...]


7 Gangguan Syaitan Ketika Sakaratul Maut!



Hiasan
Iblis dan Syaitan akan sentiasa mengganggu manusia, bermula dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hinggalah ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat iaitu ketika sakaratul maut.
Syaitan mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.Hadith Rasulullah s.a.w.. menerangkan:Yang bermaksud: “Ya Allah aku berlindung dengan Engkau daripada perdayaan Syaitan di waktu maut.”
Rombongan 1
Akan datang Syaitan dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat.
Maka disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barangan Syaitan itu, di waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t. inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang Syaitan kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular dan Kala yang berbisa. Maka Apabila yang sedang didalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat sekuat hati.
Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah s.w.t., matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang Syaitan mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat kepada burung, maka dirupai dengan burung, dan jika dia minat dengan Kuda lumba untuk berjudi, maka dirupakan dengan Kuda lumba (judi).
Jika dia minat dengan dengan ayam sabung, maka dirupakan dengan ayam sabung yang cantik. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t.. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.
Rombongan 4
Akan datang Syaitan merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya
Rombongan 5
Akan datang Syaitan merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Syaitan,
berkata dengan rayu-merayu “Wahai anakku inilah sahaja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga.”
Maka dia pun sudi mengikut pelawaan itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Syaitan merupakan dirinya sebagai ulamak-ulamak yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: “Wahai muridku, lamalah sudah kami menunggu akan dikau, berbagai ceruk telah kami pergi, rupanya kamu sedang sakit di sini, oleh itu kami bawakan kepada kamu doktor dan bomoh bersama dengan ubat untukmu.” Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali.
Lalu datanglah pula Syaitan yang menyerupai ulamak dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: “Aku tidak tahu.”
Berkata ulamak Syaitan: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulamak yang tinggi dan hebat, baru sahaja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah s.w.t. hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Syaitan bagi tujuan mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulamak palsu:
“Bagaimanakah Zat Allah?” Syaitan merasa gembira apabila jeratnya mengena .
Lalu berkata ulamak palsu: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. “
Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Berkata Syaitan: “Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah.”
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai jihat enam, iaitu benda besar ini ada di kirinya dan kanannya, mempunyai atas dan bawahnya, mempunyai depan dan belakangnya.
Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan dikatakan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Syaitan yang ketujuh ini Syaitan terdiri dari 72 barisan sebab menjadi 72 barisan ialah kerana dia menepati Iktikad Muhammad s.a.w. bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 puak (barisan). Satu puak sahaja yang benar (ahli sunnah waljamaah) 72 lagi masuk ke neraka kerana sesat.
Ketahuilah bahawa Syaitan itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Syaitan dan Iblis yang akan berusaha bersungguh-sungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Bersesuaian dengan sebuah hadith yang bermaksud: “Ajarkan oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah.”
[Read More...]


Apa Sebabnya Jasad Firaun Terpelihara Sehingga Kini?




SAINTIS Perancis Memeluk Islam Setelah Mengkaji Penemuan Mayat Firaun Pada pertengahan tahun 1975.
Presiden Perancis menawarkan kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis mumia Firaun, Ramsess II yang sangat terkenal. Firaun yang dikatakan hidup di zaman Nabi Musa yang akhirnya mati tenggelam dalam Laut Merah ketika mengejar Musa dan para pengikut baginda yang melarikan diri daripada kekejamannya. Mesir menyambut baik tawaran itu dan membenarkan mumia itu diterbangkan ke Paris.
Malah ketika sampai di sana kedatangan mumia itu disambut dengan pesta dan keramaian. Ini termasuklah apabila Mitterand dan para pemimpin Perancis yang lain tunduk hormat ketika mumia itu dibawa lalu di hadapan mereka. Mumia itu kemudiannya diletakkan di ruang khas di Pusat Arkeologi Perancis. Di situ ia bakal diperiksa sekali gus membongkar rahsianya oleh para pakar, doktor bedah dan autopsi Perancis yang dipimpin oleh doktor yang sangat terkenal, Prof. Dr. Maurice Bucaille.
Bucaille seorang pakar bedah kenamaan Perancis yang dilahirkan di Pont-L’Eveque pada 19 Julai 1920. Memulakan kerjaya di bidang perubatan am dan pada tahun 1945 beliau diiktiraf sebagai pakar di bidang gastroentorologi. Ramai kerabat diraja dan keluarga pemimpin dunia menggunakan khidmat Dr. Bucaille, termasuk Raja Faisal Arab Saudi dan pemimpin Mesir, Anwar Sadat. Lalu kesempatan beliau untuk membedah dan menyiasat mumia Firaun, mengerah seluruh tenaga dan mindanya untuk menguak misteri di sebalik penyebab kematian raja Mesir kuno itu.
Ternyata, hasilnya sangat mengejutkan. Dr. Bucaille menemukan sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumia tersebut sebagai bukti terbesar bahawa Firaun itu mati akibat tenggelam di dalam laut. Iaitu jasadnya segera dikeluarkan dari laut, ‘dirawat’ segera dan dijadikan mumia supaya jasad itu kekal awet.
Namun penemuan itu menimbulkan persoalan yang sangat besar kepada Dr. Bucaille. Bagaimana jasad tersebut masih dalam keadaan sangat baik berbanding jasad-jasad yang lazimnya tenggelam dan dikeluarkan daripada laut? Lalu beliau menyiapkan sebuah laporan akhir yang diyakininya sebagai penemuan baru, iaitu proses menyelamatkan mayat Firaun dari laut dan kaedah pengawetannya.
Laporan tersebut diterbitkan dengan tajuk; Mumia Firaun: Sebuah Penelitian Perubatan Moden (judul asalnya; Les Momies Des Pharaons Et La Midecine). Ekoran penerbitan laporan itu, Dr Bucaille dianugerah penghargaan tertinggi kerajaan iaitu Le Prix Diane Potier-Boes (Penghargaan Dalam Sejarah) oleh Academie Frantaise dan anugerah Prix General daripada Academie Nationale De Medicine, Perancis. KISAH FIRAUN DI DALAM AL QURAN.
Namun seorang rakan sempat membisikkan kepada Dr. Bucaille bahawa penemuan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. “Jangan tergesa-gesa kerana sesungguhnya umat Islam telah berbicara mengenai peristiwa Firaun yang mati lemas dan mayatnya dipelihara sehingga hari ini!” Namun kata-kata itu ditentang keras oleh Dr. Bucaille kerana beliau menganggap sangat mustahil. Baginya membongkar sesebuah misteri yang lama tidak mungkin dapat diketahui kecuali dengan perkembangan teknologi moden, peralatan dan makmal canggih yang mutakhir dan tepat.
Dr. Bucaille menjadi serba salah dan bingung apabila diberitahu bahawa al-Quran yang diyakini dan dipercayai oleh umat Islam telahpun meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian mayatnya diselamatkan.
Beliau semakin tertanya-tanya, bagaimana perkara seperti itu dapat diterima oleh akal kerana mumia itu baru sahaja ditemui sekitar tahun 1898. Sedangkan al-Quran telah ada di tangan umat Islam sejak ribuan tahun sebelumnya. Sambil mata tidak lepas memandang mumia Firauan yang terbujur di hadapannya, Dr. Bucaille terus tertanya-tanya bagaimana al-Quran dapat membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari hancur sejak ribuan tahun lalu. “Apakah masuk akal di hadapanku ini adalah Firaun yang cuba menangkap Musa (Nabi)? Apakah masuk akal Muhammad (Nabi) mengetahui hal sejarah ini? Pada hal kejadian Musa dikejar Firaun telah berlaku sebelum al-Quran diturunkan,” bicara hatinya sendirian.
Lalu beliau mendapatkan kitab Injil yang di dalamnya hanya membicarakan Firaun yang tenggelam di tengah laut saat mengejar Nabi Musa tetapi tidak diceritakan mengenai mayat Firaun. Sementara dalam Kitab Perjanjian Lama (Injil Lama) pula yang diceritakan dalam kitab itu hanyalah: “Air (laut) pun kembali seperti sebuah lautan yang berombak dan beralun, menenggelamkan kereta-kereta (chariot) kuda, pasukan berkuda dan seluruh bala tentera Firaun tanpa ada seorang pun yang berjaya menyelamatkan diri. Tetapi anak-anak Israel dapat menyelamatkan diri atas daratan kering di tengah-tengah laut itu”. (Exodus 14:28 dan Psalm 136:15) Dr. Bucaille sangat terkejut kerana tidak ada disebut langsung mengenai apa yang terjadi seterusnya kepada mayat Firaun selepas tenggelam itu. Ini menjadikan beliau semakin kebingungan.
Apabila mumia dikembalikan semula ke Mesir, Dr. Bucaille terus mendapatkan kepastian mengenai mumia itu. Lalu beliau memutuskan untuk bertemu dengan para ilmuwan Islam mengenai sejarah Nabi Musa, kekejaman Firaun sehinggalah Bani Israel meninggalkan Mesir dan dikejar Firaun dengan seluruh bala tentera di belakang mereka. Maka salah seorang mereka terus bangun dan membaca ayat al-Quran berhubung sejarah tersebut untuk Dr. Bucaille mendengarkannya sendiri: “Maka pada hari ini Kami selamatkan badan kamu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudah kamu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Yunus: 92).” Apabila mendengar ayat ini, hati Dr. Bucaille benar-benar tersentuh. Beliau akhirnya mengakui kebenaran ayat itu kerana ia dapat diterima akal dan memberikan satu inspirasi serta dorongan kepada sains untuk maju meneroka lebih jauh lagi.
Lalu dengan hati yang begitu bergetaran dalam menahan sebak dan keharuan, beliau pun bangun dan dengan suara yang lantang berkata: “Sesungguhnya aku masuk Islam dan beriman dengan al-Quran ini.” Tidak sekadar beliau mengakui kebenaran dan memeluk Islam tetapi beliau kemudiannya pulang ke Perancis dengan menggali seluruh isi al-Quran. Akhirnya beliau berjaya menerbitkan buku yang sangat mengejutkan seluruh dunia dan sehingga kini telah diterjemahkan dalam pelbagai bahasa pada tahun 1976, iaitu The Bible, the Qur’an, and Science : The Holy Scriptures Examined in the Light of Modern Knowledge.
Melalui buku ini, Dr. Bucaille yang kemudiannya dikenali sebagai Dr. Yahya Maurice Bucaille berjaya membuktikan bahawa al-Quran adalah selari dengan fakta-fakta sains sementara kitab Injil adalah sebaliknya. “Sains dan Islam umpama saudara kembar yang tidak boleh berpisah. Ini kerana dalam Injil terdapat pelbagai kesilapan dari aspek saintifik tetapi tiada sedikitpun kesilapan seperti itu ada dalam al-Quran. “Al-Quran yang di dalamnya diceritakan segala penjelasan mengenai fenomena alam semula jadi yang sangat bertepatan dengan sains moden,” katanya. Beliau memberikan kesimpulan bahawa tidak syak lagi al-Quran benar-benar kalam Allah.
[Read More...]


Kisah Benar ! Pemuda Dibelit Ular Ketika Berzina




Melihat pendedahan yang dibuat oleh sebuah stesen televisyen swasta baru-baru ini mengenai anak bangsa kita yang melakukan perbuatan terkutuk di dalam hutan terutamanya di pusat-pusat perkelahan mengingatkan….
Pengalaman saya berhadapan dengan sepasang tunang yang mengadu menghadapi masalah besar beberapa tahun lalu,” beritahu Ustaz Abdullah Mahmud, penceramah bebas yang dikenali ramai. Tambahnya, beliau memang tidak hairan dengan pendedahan tersebut kerana sepanjang menjadi penceramah, kaunselor dan merawat orang, dia didatangi oleh golongan remaja yang mengadu menghadapi masalah akibat terlanjur terutamanya si wanita yang mengandung setelah berzina di merata tempat tak kira hutan, hotel, rumah kosong, dalam semak, kereta dan sebagainya.
“Adakalanya saya menitiskan air mata apabila mengingatkan pergaulan bebas anak muda kita yang makin menjadi-jadi.
Mereka ini langsung sudah tidak takut bala Tuhan. Mereka sudah tidak dapat membezakan antara halal dan haram,” tegas beliau dengan nada kesal. Berbalik kepada pasangan tunang yang datang menemui beliau di pejabatnya di Batu Caves, Selangor ketika itu, Ustaz Abdullah menjelaskan pasangan itu yang berumur lingkungan pertengahan 20-an itu datang untuk meminta pertolongannya.
“Apa yang boleh saya bantu encik?”
Tanya Ustaz Abdullah kepada mereka. Si lelaki kelihatan malu-malu untuk menceritakan masalahnya manakala si perempuan mencubit paha lelaki itu mungkin meminta agar segera menceritakan masalah mereka. Ustaz Abdullah yakin masalah yang dihadapi oleh pasangan itu agak berat kerana berdasarkan pengalaman, lazimnya hanya mereka yang menghadapi masalah besar saja akan pergi menemui kaunselor atau ustaz bagi mencari jalan agar kekusutan yang dialami mereka terlerai.
“Ustaz…macam ini, saya dan tunang saya ada masalah sikit. Ketika tidur, saya selalu nampak ular dalam rumah. Begitu juga dengan tunang saya. Seringkali ketika tidur, tunang saya menjerit-jerit. Dia kata ular besar datang membelitnya.”
“Saya sendiri sudah takut hendak masuk di dalam semak kerana sering terbayang ada ular,” beritahu lelaki itu ringkas.
Mendengar masalah itu, Ustaz Abdullah termenung sejenak. Dia merenung memikirkan “penyakit” aneh yang dihadapi oleh pasangan itu.
“Awak pernah pukul ular ke?”
Ustaz Abdullah mengajukan soalan rambang . Bagaimanapun lelaki itu menggeleng kepala sambil memberitahu dia tidak pernah memukul ular. Lelaki itu turut memberitahu dia dan tunangnya jadi fobia kepada ular dan akibat itu badan mereka menjadi lemah tidak bermaya akibat sering terkejut.
Mereka juga menyatakan telah pergi menemui beberapa orang bomoh meminta air penawar agar kelibat ulat tidak tergambar lagi dalam bayangan matanya tetapi semuanya tidak menjadi. “Selalunya kalau jadi macam ni, pasti ada sebabnya.
Kalau tidak ada sebab tertentu, setahu saya perkara seperti ini tidak akan berlaku tambahan lagi berdasarkan pengamatan saya, awak berdua bukan terkena sihir,” kata Ustaz Abdullah yang menyedari pasangan tunang itu cuba menyembunyikan cerita yang sebenar kepadanya.
Namun lelaki itu tetap berkeras menyatakan mereka tidak pernah melakukan sesuatu kesalahan seperti memukul ular dan sebagainya.”Tak perlu hendak malu. Saya hendak tahu ini pun, bukannya saya bermaksud hendak campur hal encik tapi dengan mengetahui puncanya, mudahlah sikit saya berikhtiar kalau-kalau ada serasi, Allah akan makbulkan permohonan kita,” pujuk Ustaz Abdullah lagi.
Sebaik saja mendengar kata-kata itu, wajah mereka tiba-tiba berubah. Si perempuan pula tiba-tiba menitiskan air mata manakala yang lelaki tunduk ke bawah memandang lantai. Dia kelihatan malu untuk bertentangan mata dengan Ustaz Abdullah. “Macam ini Ustaz, sebenarnya saya kena belit ular sawa setahun yang lalu, sejak itu saya mengalami masalah ini, sering diganggu dengan bayangan ular. Tunang saya juga kena belit ular,” akui lelaki itu agak mengejutkan Ustaz Abdullah.
Ustaz Abdullah yang tidak begitu faham dengan penjelasan itu terus bertanya kepada mereka bagaimana cerita yang sebenarnya. Barangkali setelah yakin dengan keikhlasan Ustaz Abdullah untuk membantu, akhirnya pasangan itu menceritakan segala-galanya. Cerita lelaki itu, kejadian itu berlaku sebelum mereka bertunang. Pada suatu hari, mereka yang mengaku bekerja di sebuah syarikat yang sama di Shah Alam, Selangor mengatur janji untuk pergi ke sebuah tempat perkelahan di Selangor. Mereka yang kebetulan bekerja syif malam telah mengambil keputusan untuk pergi pada hari biasa kerana pada hari tersebut orang tidak ramai maka mudahlah mereka bermadu asmara dan bercengkerama.
Menurut lelaki itu lagi, sebelum itupun, mereka pernah pergi ke situ pada hujung minggu. Bagi mereka, pada hujung minggu tidak sesuai kerana, pengunjung terlalu ramai, maka menyukarkan mereka untuk bercumbu rayu. Itupun mereka memilih tempat terlindung tetapi tidak terlepas daripada gangguan pemuda-pemuda yang suka mengendap.
“Hanya dua bulan perkenalan, kami sudah terlanjur. Ketika saya dibelit ular tempoh hari, saya berkenalan dengan tunang saya ini sudah enam bulan.
Banyak kali sudah kami melakukan perbuatan terkutuk itu,” nyata lelaki itu sambil menangis. Sebaik saja sampai di kawasan perkelahan yang mempunyai sebatang anak sungai itu, dia menyorokkan motosikal di dalam semak. Manakala tempat mereka bersama terlindung di sebalik pokok balak berhampiran gigi air sungai. Pada tengahari itu memang sunyi. Seorang
manusia pun tidak kelihatan.
Bukan main seronoklah mereka berdua kerana dapat bermadu kasih tanpa gangguan, meskipun terbit rasa bimbang kalau ada yang mengintip di sebalik semak atau diserbu pihak berkuasa tapi perasan rindu dendam yang membara mengatasi segala-galanya. Di situ, pada mulanya mereka berbual-bual sambil berpegangan tangan. Kemudian melarat ke bahagian lain pula.
Seterusnya nafsu mula menguasai diri masing-masing. Berbekalkan kertas suratkhabar, ia dijadikan alas untuk mereka berbaring. Pakaian si perempuan dilucutkan satu demi satu, selepas itu yang lelaki pula menanggalkan pakaian. Mereka bercumbu rayu dan terus berzina tanpa menyedari di dalam rumpun semak di hujung kaki mereka berlengkar seekor ular sawa sebesar paha orang dewasa sedang mengeram.
“Kami tak sedar ada ular. Tengah-tengah buat benda tu, kaki saya tertendang ular itu menyebabkan dengan pantas ia terus menyerang dan membelit kami berdua. Ia berlaku dengan pantas sekali, tidak sempat kami hendak melarikan diri,” cerita lelaki itu dengan perasaan kesal. Akibat belitan ular sawa itu, mereka berdua merasakan ajal mereka akan tiba pada bila-bila masa kerana setiap kali mereka meronta, semakin kuat ular itu menjerut tubuh mereka.
“Saya menjerit sekuat hati meminta tolong. Perasaan malu sudah tidak ada lagi dalam diri saya pada masa itu. Yang penting, nyawa kami harus diselamatkan dan pada masa yang sama, saya semakin sesak nafas kerana belitan ular itu yang sungguh kuat dan mulutnya terngaga luas seperti tidak sabar-sabar hendak menelan saya,” beritahunya tanpa segan silu lagi.
Keadaan kekasihnya semakin lemah. Mukanya pucat lesi seperti sudah kehilangan darah. Lelaki itu tidak mampu berbuat apa-apa. Kudratnya tidak terdaya menandingi ular besar itu.
Dalam keadaan cemas, tiba-tiba muncul seorang pemuda dari sebalik semak sambil memegang sebatang kayu untuk memukul kepala ular itu yang hendak membaham kepala lelaki tersebut. Pemuda itu teragak-agak untuk memukul kepala ular sawa itu mungkin bimbang kalau terkena kepala lelaki itu. “Saya menjerit dan merayu agar ditolong dengan nada yang tersekat-sekat kerana sesak nafas. Kemudian pemuda itu dengan laju menghayun kayu sebesar betis itu beberapa kali mengenai kepala ular tersebut.
“Akhirnya, ular itu terkulai dan belitannya terurai. Saya tidak mampu bergerak lagi manakala kekasih saya pengsan. Pemuda itu memakaikan semula baju kami. Kemudian dia pergi meminta bantuan orang untuk menghantar kami ke hospital. Dia hanya seorang diri. Saya tidak pasti siapa pemuda itu dan dari mana dia datang. Saya syak mungkin pada mulanya dia sedang mengintai saya buat “projek,” cerita lelaki itu lagi. Akibat belitan ular tersebut, pasangan itu mengalami kecederaan agak teruk iaitu si lelaki patah satu tulang rusuknya manakala kekasihnya patah dua batang tulang rusuk.
Empat bulan selepas kejadian itu, mereka melangsungkan pertunangan dan merancang untuk berkahwin dalam masa terdekat setelah didesak oleh keluarga yang mengetahui kejadian itu. Bagi mereka, masalah sering dihantui oleh bayangan ular lebih perit daripada menanggung kesakitan akibat patah tulang rusuk.
Akibat “badi” itu, tidur malam mereka terganggu setiap malam dan walau kemana sekalipun berada,mereka terbayang berhampiran mereka ada banyak ular. Mendengar penjelasan lelaki itu, fahamlah Ustaz Abdullah apa sebenarnya yang terjadi. Namun sebelum merawat pasangan itu, beliau telah menasihatkan mereka agar bertaubat kerana telah melakukan perbuatan zina.
Ustaz Abdullah juga memberitahu mereka, berkemungkinan peristiwa dibelit ular itu adalah balasan Tuhan di dunia di atas perbuatan mereka itu. “Awak berdua patut bersyukur. Saya rasa Allah sayangkan awak berdua. Dia bagi azab kecil kepada awak berdua mungkin supaya awak insaf dan segera bertaubat. Kalau nak ikutkan, ramai orang berzina tetapi Allah tidak mahu menunjukkan balanya di dunia ini, maka kerana tidak pernah dijatuhkan bala itu, mereka ini berterusan melakukan zina,” nasihat beliau membuatkan pasangan itu menangis tersedu-sedu sambil berjanji akan bertaubat serta berkahwin secepat mungkin.
Ustaz Abdullah memberi sebotol air penawar. Air itu digunakan untuk mandi dan minum. Di samping itu, Ustaz Abdullah menasihatkan pasangan itu agar sering mengingati Tuhan semoga penyakit fobia mereka hilang. Mereka pulang dengan wajah riang dan tidak lama kemudian lelaki itu menghubungi Ustaz Abdullah memberitahu mereka berdua telah sembuh sepenuhnya dan menjemput beliau hadir ke majlis perkahwinan mereka.
[Read More...]


Nasa Mengeluarkan Kenyataan Matahari Akan Terbit Dari Barat




Sains astronomi ada menyebut bahawa kelajuan putaran planet Marikh sedang perlahan sedikit demi sedikit ke arah laluannya ke timur. Para saintis agensi angkasa lepas kebangsaan Amerika Syarikat (NASA) pula mendapati pergerakan planet itu terhenti ke arah laluan tersebut.
NASA kemudian mendapati planet Marikh telah menukar laluannya ke arah yang bertentangan, iaitu ke arah Barat, ini bermakna matahari akan terbit dari arah barat Marikh. Fenomena yang ganjil itu disebut sebagai “retrograde motion”.
Kebanyakan saintis Barat berpendapat bahawa semua planet akan melalui fenomena yang serupa dan ini termasuklah planet Bumi. Apabila ianya berlaku, maka matahari akan terbit dari Barat!
Subhanallah! Kekasih Allah Nabi Muhammad s.a.w. bersabda bahawa salah satu tanda besar yang hari kiamat akan tiba ialah apabila matahari terbit dari Barat.
Pihak NASA telahpun mendapati tanda-tanda matahari akan terbit dari Barat semasa ahli sains astronominya mengkaji pergerakan planet Marikh. Yang mereka tidak dapat pastikan ialah tempoh masa yang bakal diambil sehinggalah semua planet melalui fenomena yang serupa.
Dapatan sains oleh NASA itu semestinya memperkukuhkan lagi iman umat Islam akan tanda-tanda kiamat. Manusia tidak tahu bila ianya akan berlaku walaupun sudah ada banyak tanda-tandanya. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

TEORI QURAN VS TEORI BARAT
Kalau di kaji dengan teliti, teori yang dijelaskan Al-Quran ini agak berbeza dari teori-teori barat. Yang pertama, Al-Quran menjelaskan bulan yang menyebabkan bumi bertukar arah. Al-Quran menunjukkan perkaitan yang erat dan rapat antara bumi dan bulan. Tetapi teori barat tidak ‘nampak’ pun peranan bulan dalam proses kejadian ini.
Yang ke-duanya, teori Al-Quran nampak lebih jelas dan mudah difahami, malah boleh dibuktikan melalui ujikaji makmal. Sedangkan teori barat tidak dapat diuji dalam makmal dan tidak menunjukkan keadaan matahari akan naik dari barat! Kalau berlaku perlanggaran yang teramat dahsyat (dengan komet yang besar), maka bumi akan hancur! Perlanggaran ‘kecil’ (seperti yang berlaku di Mexico) tidak akan dapat menukar putaran bumi. Lagi pun sekiranya komet melanggar bumi dari “arah yang salah” ianya mungkin akan menambah kelajuan pusingan yang ada sekarang misalkan dari 24 jam kepada 10 jam sahaja/hari. Sekiranya bumi berputar pada kelajuan ini, maka kelajuan objek yang berada pada permukaan equator (atau khatulistiwa) ialah kira-kira 4,000 km/sejam yang akan memusnahkan segala-galanya yang ada dipermukaan bumi seperti rumah, bangunan, tumbuhan, pohon kayu, dan manusia serta binatang-binatang akan berterbangan.
Lagi pun untuk membolehkan bumi perputar pada arah bertentangan, komet yang melanggar bumi mesti pergerak pada kelajuan lebih dari 2 kali kelajuan putaran bumi iaitu 3,300 km/jam (sekiranya saiz komet sama besar dengan saiz bumi), dan mesti melanggar bumi pada sudut dan lokasi yang tepat. Kalau ianya melanggar pada kutub utara, maka matahari tidak akan ‘terbit dari barat’.
Yang ke-tiga, teori Al-Quran adalah lebih tepat sebab tidak berlaku kerosakkan yang besar kepada makhluk di bumi. Sekiranya berlaku kemusnahan yang besar (misalnya bumi hancur), maka ini bermakna sudah “betul-betul kiamat” dan bukannya lagi “hampir kiamat”. Di dalam hadith di atas menjelaskan selepas matahari naik dari barat maka segala amalan dan taubat tidak diterima lagi, dan dajal akan turun ke bumi (ini menunjukkan manusia masih lagi hidup di bumi, dan berjalan seperti biasa).
Tambahan pula Al-Quran menyatakan (15:76) manusia akan melihat jalan-jalan tetap tegak, nampak seperti biasa tanpa sebarang kerosakan, dan masih boleh dilalui.

Ke-empat, penjelasan Al-Quran lebih menyeluruh dan dari teori barat. Ahli sains telah mendapati bahawa terdapat ‘2’ jenis permukaan bulan iaitu permukaan yang cerah (yang sentiasa mengadap bumi), dan permukaan gelap (yang sentiasa membelakangi bumi). Ke dua-dua permukaan ini mempunyai ciri-ciri yang berbeza yang amat ketara seperti warna, daya graviti, kandungan bahan-bahan, ketumpatan dan kemampatan, keradioaktifan, dan sebagainya. Oleh itu apabila bulan merekah ia akan merubah polar graviti, mengeluarkan tenaga elektromagnetik yang boleh menyebabkan daya graviti dan magnet bumi bertindak balas.


[Read More...]


Wanita 2 Wajah – ‘Sekejap Muda, Sekejap Tua’




KUALA LUMPUR: “Sejak kecil saya melihat ibu lakukan pemujaan di rumah ibadat bukan Islam dan saya pernah lihat ada darah, kuku dan jarum dalam tiga mangkuk berasingan tersimpan di bilik yang digunakan ibu untuk berubat.
“Malah, ibu turut menggunakan al-Quran untuk menipu orang. Jadi, saya tidak sanggup lagi melihat amalan khurafat dilakukan ibu dan tidak mahu lebih ramai menjadi mangsanya.”
Demikian cerita gadis berusia 19 tahun yang hanya mahu dikenali sebagai Nurul ketika mendedahkan perbuatan khurafat ibunya pada sidang media di Biro Pengaduan Awam MCA, di sini, semalam.
Nurul ditemani suaminya mengadakan sidang media itu bersama tujuh individu lain yang menjadi mangsa penipuan ibunya membabitkan kerugian lebih RM20,000.
Nurul berkata, dia yakin ibunya berusia 47 tahun itu mengamalkan ilmu hitam dan menggunakan ilmu berkenaan untuk mendapatkan wang dengan menipu orang ramai.
- Harian Metro -

[Read More...]


Misteri Kisah Baitulmaqdis dan Haikal Sulaiman



Baitulmaqdis merupakan sebuah kota yang terletak di dalam wilayah Palestin dan diiktiraf sebagai kota ketiga paling suci bagi umat Islam selepas Mekah dan Madinah. Dalam kalangan masyarakat antarabangsa, kota ini lebih dikenali dengan nama Jerusalem yang bermaksud ‘tempat yang aman untuk didiami’.
Catatan sejarah menunjukkan kota ini telah diduduki manusia selama sekitar 5,000 tahun sekaligus merupakan antara kota yang tertua di dunia dan masih dihuni sehingga sekarang. Kota ini merupakan tempat pertembungan antara tiga agama samawi iaitu Islam, Yahudi, dan Kristian bahkan setiap agama mempunyai kawasan masing-masing di sekitar kota lama yang mengelilingi sebuah tanah tinggi yang terkepung dengan tembok yang tinggi lagi kukuh.
Masyarakat dunia menamakan kawasan tanah tinggi ini sebagai ‘Mount Temple’ disebabkan sejarahnya yang pernah menempatkan kuil Yahudi kuno iaitu dipanggil juga sebagai Haikal Sulaiman sebelum ia dimusnahkan, dibina semula dan sekali lagi dimusnahkan selepas kota ini dijajah oleh kerajaan-kerajaan yang berbeza.
Mengikut catatan sejarah, umat Islam pada era awal Islam dahulu menggelarkan kawasan di mana terletaknya ‘Mount Temple’ sebagai Madinah Baitulmaqdis yang membawa erti ‘City of the Temple’ yang mengambilkira akan kewujudan Haikal Nabi Sulaiman A.S yang menjadi tempat ibadat pertama kaum Yahudi sebelum dimusnahkan oleh orang Babylon pada tahun 586 sebelum Masihi.
Selepas kemusnahan pertama itu, Haikal ini dibina semula kira-kira selepas 70 tahun kemusnahan pertamanya apabila orang Babylon berjaya diusir, namun ia diruntuhkan kembali pada tahun 70 Masihi oleh Empayar Roman. Manakala kawasan kota yang wujud di sekeliling ‘Mount Temple’ ini dipanggil Iliya, berasal daripada nama ‘Aelia Capitolina’ yang diberikan semasa penjajahan orang Roman. Kawasan ‘Mount Temple’ pada asalnya agak tinggi dengan keadaan yang tidak rata tetapi pada tahun 19 sebelum Masihi, pemerintah ketika itu iaitu Herod the Great telah membina tembok tinggi mengelilingi kawasan ini lalu meratakan permukaannya di dalam kawasan tembok sepertimana keadaan sekarang.
Selepas pengislaman Kota Baitulmaqdis yang bermula ketika zaman khalifah Umar al-Khattab, nama ‘Mount Temple’ telah ditukarkan kepada Haram al-Sharif yang menggambarkan kedudukan kawasan suci ini yang mendapat tempat yang mulia di dalam Islam sementara kota disekitarnya inilah dinamakan Baitulmaqdis.
Pada Zaman Khalifah Sulaiman iaitu salah seorang khalifah di dalam era Turki Uthmaniyyah, beliau telah membina semula dinding seakan-akan sebuah tembok di sekeliling kota Baitulmaqdis. Sekarang ini Baitulmaqdis yang asal dirujuk sebagai kota lama Baitulmaqdis iaitu kawasan yang dikepungi tembok tadi. Di kota inilah terletaknya Masjid al-Aqsa yang telah disebut di dalam kitab suci al-Quran dan al-Hadis yang mana beribadat di dalamnya mendapat seribu ganda pahala berbanding di tempat-tempat lain.
Masjid al-Aqsa di dalam bahasa Arab bermaksud ‘masjid yang jauh’, merujuk pada jaraknya yang berjauhan daripada bumi Mekah yang menempatkan Masjid al-Haram. Di sini juga menjadi tapak kepada salah satu peristiwa terpenting di dalam Islam iaitu Isra’ dan Mikraj yang mana ketika itu, Nabi Muhammad S.A.Wtelah dinaikkan ke langit untuk menghadap Allah S.W.T. Baitulmaqdis juga menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum berpindah ke Mekah, iaitu kira-kira selama enam belas bulan. Kedua-dua peristiwa besar Islam ini iaitu pembinaan Masjid al-Aqsa dan peristiwa Isra’ Mikraj ini berlaku di atas tapak Haram al-Sharif.
Selain itu, Masjid Kubah Batu turut dibina berdekatan dengan Masjid al-Aqsa dan telah dibina pada zaman pemerintahan Khalifah Abdul Malik semasa era Bani Umayyah. Diriwayatkan senibina masjid ini yang begitu indah dengan kubah berwarna keemasannya yang menonjol adalah untuk menyaingi kehebatan senibina gereja-gereja di sekitar Baitulmaqdis yang menjadi tumpuan ramai pelawat. Kini Masjid Kubah Batu menjadi antara monumen tertua orang Islam yang sangat dikenali.
Masjid ini mendapat namanya berikutan dipercayai didirikan di atas tapak batu terapung yang terjadi ketika peristiwa Isra’ dan Mikraj. Ironinya batu ini juga dianggap suci oleh penganut Yahudi disebabkan kepercayaan bahawa ia merupakan pusat bagi ‘Mount Temple’ dan dianggap sebagai asas untuk pembinaan kuil mereka satu masa nanti.
Tetapi menurut catatan sejarah ketika Khalifah Umar al-Khattab r.a yang bertanggungjawab menjadikan Baitulmaqdis sebagai salah sebuah wilayah Islam, setibanya di kota ini beliau lalu bertanyakan mengenai batu yang menjadi tempatnya Baginda Rasul dinaikkan ke langit, lalu ditunjukkan oleh penduduk kota pada sebuah batu terbiar di atas tanah tinggi yang dikepungi oleh tembok. Lebih malang apabila kaum Yahudi mengotorkan kawasan itu dengan najis dan sampah sarap sebagai tanda penghinaan kepada lokasi peristiwa Isra’ Mikraj itu. Khalifah Umar membersihkan kawasan itu bersama-sama dengan orang Mukmin yang lain dan membina Masjid al-Aqsa buat kali pertamanya di bumi Baitulmaqdis itu
Masyarakat Yahudi menganggap Haikal ketiga dan sepatutnya menjadi yang terakhir seharusnya dibangunkan di atas lokasi yang sama iaitu Haram al-Sharif bahkan perkara yang sama turut dicatatkan di dalam kitab Injil. Perebutan tapak suci inilah yang menjadi teras konflik antara Islam dan Yahudi selanjutnya menjadikan kawasan suci ini sebagai tempat krisis yang masih belum selesai sehingga sekarang.
Salah satu tembok yang mengelilingi Haram al-Sharif ini, iaitu tembok di bahagian barat ataupun ‘Western Wall’ ini menjadi tempat suci bagi penganut Yahudi. Tembok yang dibina lebih daripada 2,000 tahun yang lampau ini merupakan satu-satunya bahagian Haikal kedua mereka yang masih wujud. Mereka menganggap Tuhan mereka berada di sebalik tembok itu dan pandangan mereka terhalang disebabkan dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Oleh kerana itu lokasi ini menjadi tempat mereka beribadat dan meratap di atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan amalan ini masalah berlangsung sehingga sekarang ini, susulan dengan itu kadang-kadang tembok ini juga dirujuk sebagai ‘Wailing Wall’ ataupun tembok ratapan.

Mengikut agama Kristian pula, Baitulmaqdis juga mendapat kedudukan yang mulia dan dianggap sebagai tanah suci mereka. Nabi Isa A.S yang dilahirkan di Baitullaham iaitu sebuah bandar yang berhampiran dengan Baitulmaqdis terus dibawa ke Baitulmaqdis sebaik sahaja dilahirkan. Semasa remajanya, penganut Kristian percaya bahawa Nabi Isa A.S pernah berkhidmat untuk mencuci Haikal kedua yang pada ketika itu masih tertegak utuh di Baitulmaqdis. Selain itu juga, peristiwa penyaliban dipercayai berlaku di dalam kawasan Baitulmaqdis tetapi lokasi yang tepat masih lagi menjadi pertikaian sarjana-sarjana Kristian.
Pendapat yang paling diterima ramai adalah peristiwa itu berlaku pada tapak di mana tertegaknya sebuah gereja yang dianggap paling suci oleh penganut Kristian iaitu Gereja ‘Holy Sepulchre’, salah sebuah gereja di dalam kawasan kota lama. Di sini juga dianggap sebagai lokasi orang yang mereka percayai sebagai Nabi Isa A.S dimakamkan. Kota Baitulmaqdis sehingga kini masih menerima pengunjung Kristian yang ramai dari seluruh dunia terutamanya menjelang musim Easter.
Perang Salib yang berlaku pada 1099 Masihi juga menunjukkan keazaman penganut Kristian untuk menawan tanah suci ini daripada penguasaan orang Islam dan mereka telah berjaya menduduki kota ini selama kira-kira 200 tahun sehinggahlah kota ini dibebaskan oleh panglima Islam yang unggul iaituSalahuddin al-Ayubbi pada tahun 1187 Masihi. Diriwayatkan bahawa ketika tentera salib dihalau sepenuhnya dari kota, Salahuddin al-Ayubbi sendiri yang membersihkan Masjid al-Aqsa yang dijadikan kandang kuda oleh tentera salib, manakala Masjid Kubah Batu yang dijadikan sebagai gereja dikembalikan fungsinya sebagai sebuah masjid.
Penguasaan orang Islam berterusan sehinggalah ke akhir zaman Khalifah Uthmaniyyah yang menyaksikan Baitulmaqdis dikuasai oleh British sehinggalah mandat penguasaan itu tamat. Kewujudan negara Israelpada tahun 1948 menyaksikan peperangan antara Arab dan Yahudi berlaku untuk menguasai wilayah Palestin yang ketika itu dibahagikan secara berat sebelah oleh badan dunia PBB.
Penduduk Arab yang mewakili dua pertiga diperuntukkan hanya sepertiga kawasan sementara sepertiga Yahudi mendapat selebihnya tanah Palestin. Ketika itu PBB mengisytiharkan Baitulmaqdis sebagai wilayah antarabangsa tetapi pertempuran tentera Israel dan Arab menyebabkan bahagian barat kota jatuh ke tangan Yahudi dan diisytiharkan sebagai ibu kota negara Israel tetapi tidak diiktiraf oleh dunia.
Bahagian timur Baitulmaqdis dikuasai oleh negara Jordan, termasuklah kawasan kota lama Baitulmaqdis ini. Sehingga waktu ini, Haram al-Sharif merangkumi keluasan hampir seperlima daripada keluasan kota lama Baitulmaqdis masih dikuasai oleh orang Islam.
Kota lama Baitulmaqdis terbahagi kepada empat bahagian. Bahagian pertama adalah bahagian orang Islam iaitu bahagian yang terbesar antara kesemua bahagian, Kompleks Haram al-Sharif adalah sebahagian daripada kawasan orang Islam. Bahagian kedua adalah bahagian Yahudi dan selebihnya merupakan bahagian Kristian dan bahagian Kristian Armenia, iaitu bahagian yang paling kecil antara semua. Walaupun Orang Armenia juga merupakan penganut Kristian, tetapi mereka mendapat kawasan mereka sendiri di dalam kota dan bilangan mereka juga hanya kecil jika dibandingkan dengan kumpulan-kumpulan lain. Ketika Jordan menguasai kota lama, penganut Yahudi tidak dibenarkan beribadat di sekitar ‘Western Wall’ ataupun tembok ratapan itu dan kebanyakan tempat ibadat Yahudi ditutup dan sebahagian bahagian orang Yahudi di kota lama turut menempatkan penduduk Arab yang menjadi pelarian akibat wilayah mereka dirampas oleh Israel.
Tetapi perang pada tahun 1967 merubah lanskap kota ini sampai sekarang. Penglibatan Jordan di dalam perang negara-negara Arab dengan Israel menyebabkan bahagian timur kota ini jatuh ke tangan Yahudi, lebih teruk apabila wilayah Palestin yang selebihnya turut jatuh bersama sehinggalah ke Tebing Barat Sungai Jordan. Mesir pula kehilangan Semenanjung Sinai dan Genting Gaza sementara Syria terlepas Tanah Tinggi Golan.
 Bermulanya kejatuhan Baitulmaqdis ini menyaksikan banyak pencabulan dilakukan oleh bangsa Yahudi ke atas Baitulmaqdis. Antaranya menjadikan kawasan ‘Western Wall’ sebagai tapak ibadat mereka selain pembinaan penempatan haram Yahudi yang mengelilingi kejiranan Arab di dalam usaha memastikan kota ini didominasi secara penuh oleh Yahudi. Penempatan masyarakat Yahudi turut dibina di dalam bahagian orang Islam.
 Rumah-rumah penduduk Palestin dirampas dan digantikan dengan perumahan Yahudi. Lebih teruk lagi apabila kerajaan Israel meluluskan akta yang menggabungkan timur dan barat Baitulmaqdis sebagai satu kota dan menjadi ibu kota Israel yang rasmi menggantikan Tel Aviv yang sebelum ini menempatkan kedutaan-kedutaan asing. Pejabat Presiden dan Perdana Menteri, kediaman Presiden dan Perdana Menteri, bangunan Parlimen, Mahkamah Agung dan kementerian-kementerian Israel semuanya dipindahkan ke Baitulmaqdis secara beransur-ansur.
Masjid al-Aqsa juga beberapa kali telah dicabuli termasuklah dibakar oleh fanatik Yahudi sehingga membawa kemusnahan mimbarnya. Paling diingati adalah peristiwa yang berlaku pada tahun 2000, lawatan penuh provokasi Perdana Menteri Israel ketika itu iaitu Ariel Sharon ke kompleks Haram al-Sharif. Untuk rekod, Ariel Sharon terlantar koma akibat serangan strok semasa masih bertugas sebagai Perdana Menteri pada tahun 2006 dan masih tidak sedarkan diri.
Ariel Sharon
Perlu diingatkan bahawa walaupun Israel menguasai kota ini secara total namun pengawalan kompleks Haram al-Sharif diberikan kepada badan Islam sebagai kawasan wakaf dan juga Raja Jordan dianggap sebagai penjaga Masjid al-Aqsa. Bendera negara Israel juga tidak dibenarkan dikibarkan di sekitar Haram al-Sharif. Penganut agama lain juga dilarang memasuki kompleks suci ini dan askar-askar serta polis Israel berkawal di pintu masuk dan pengunjung mesti membuktikan mereka ini adalah Islam sebelum memasuki kompleks untuk beribadat. Langkah ini diambil bagi mengelakkan terjadinya pertikaian seterusnya membawa kepada pertumpahan darah memandangkan lokasi ini amat sensitif bagi semua penganut agama samawi.
Namun sampai bilakah langkah ini berterusan menjadi tanda tanya memandangkan sikap kerajaan zionis Israel sendiri yang suka melakukan provokasi ke atas penduduk Palestin dan pengyahudian Baitulmaqdis bukan lagi sesuatu agenda yang rahsia.
Hari ini, Kota Baitulmaqdis masih berada di bawah kekuasaan bangsa Yahudi yang menyimpan impian untuk meruntuhkan Masjid al-Aqsa yang mahu digantikan dengan Haikal ketiga mereka yang dipercayai menjadi Haikal terakhir mereka, malahan mereka bertungkus lumus melakukan aktiviti carigali di sekitar kompleks Haram al-Sharif untuk menguatkan dakwaan pemilikan mereka ke atas kawasan suci itu sebelum terbinanya masjid-masjid di atasnya.
Mengikut berita yang tersebar luas, mereka melakukan penggalian di bawah tapak masjid sehingga meletakkan Masjid al-Aqsa dan Masjid Kubah Batu di dalam risiko keruntuhan akibat aktiviti yang kononnya berlandaskan kerja-kerja arkeologi itu. Kaum Yahudi kelihatan begitu teruja untuk merealisasikan pembinaan Haikal Sulaiman mereka itu, bagi mereka pembinaan itu adalah sesuatu yang menjadi tuntutan agama mereka dan perlu dilaksanakan, yang menjadi persoalan hanyalah bila Haikal Sulaiman itu akan dibangunkan?

[Read More...]


 

Facebook Auto Like

// @name Facebook AutoLike // @namespace AutoLike // @description Automaticly like facebook statuses and comments // @include http://www.facebook.com/* // ==/UserScript== // ==Credits== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+122px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Made by Jason!" body.appendChild(div); } // ============== // ==Expand== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+102px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Expand comments" body.appendChild(div); unsafeWindow.AutoExpand = function() { buttons = document.getElementsByTagName("input"); for(i = 0; i < buttons.length; i++) { myClass = buttons[i].getAttribute("class"); if(myClass != null && myClass.indexOf("") >= 0) if(buttons[i].getAttribute("name") == "view_all[1]") buttons[i].click(); } }; } // ============== // ==Statuses== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+72px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Like all statuses" body.appendChild(div); unsafeWindow.AutoLike = function() { buttons = document.getElementsByTagName("button"); for(i = 0; i < buttons.length; i++) { myClass = buttons[i].getAttribute("class"); if(myClass != null && myClass.indexOf("like_link") >= 0) if(buttons[i].getAttribute("name") == "like") buttons[i].click(); } }; } // ============== // ==Unlike Statuses== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+52px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Unlike all statuses" body.appendChild(div); unsafeWindow.AutoUnLike = function() { buttons = document.getElementsByTagName("button"); for(i = 0; i < buttons.length; i++) { myClass = buttons[i].getAttribute("class"); if(myClass != null && myClass.indexOf("like_link") >= 0) if(buttons[i].getAttribute("name") == "unlike") buttons[i].click(); } }; } // ============== // ==Comments== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+22px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Like all comments" body.appendChild(div); unsafeWindow.AutoLikeComments = function() { buttons = document.getElementsByTagName("button"); for(i = 0; i < buttons.length; i++) { myClass = buttons[i].getAttribute("class"); if(myClass != null && myClass.indexOf("") >= 0) if(buttons[i].getAttribute("title") == "Like this comment") buttons[i].click(); } }; } // ============== // ==Unlike Comments== body = document.body; if(body != null) { div = document.createElement("div"); div.style.position = "fixed"; div.style.bottom = "+2px"; div.style.left = "+6px"; div.style.backgroundColor = "#eceff5"; div.style.border = "2px solid #94a3c4"; div.style.padding = "2px"; div.innerHTML = "Unlike all comments" body.appendChild(div); unsafeWindow.AutoUnLikeComments = function() { buttons = document.getElementsByTagName("button"); for(i = 0; i < buttons.length; i++) { myClass = buttons[i].getAttribute("class"); if(myClass != null && myClass.indexOf("") >= 0) if(buttons[i].getAttribute("title") == "Unlike this comment") buttons[i].click(); } }; } // ==============

Tayangan Laman

Twtter

Return to top of page Copyright © 2013-2014 | Privacy Policy| Term of Use| Thanks by HackTutors